Puisi ini adalah sebuah karya dari seorang anak lelaki yang berbakat, memiliki keinginan untuk menjejaki dunia sastra. dan saya suka dengan karya nya. Sukses untukmu, Andi Aswan :)
Warta Bumi Hari Ini
Oleh : Andi Aswan
Secarik kertas di atas tangan
Bergaris, bertuliskan kesedihan
Sebuah kisah dari alam para insan
Yang bergaul dengan kerusakan
Bagai senyap sesaat melahap jiwa
Kalbu merenung, membangunkan nyawa
Dada sesak tertimbun ribuan mega neraka
Seluruh raga runtuh bercampur tanah
Bumi berguncang…
Langit menggelegar….
Menyeret setiap bola-bola mata
Meremukkan tiap tulang-tulang raga
Tak ada keindahan yang terpancar
Tak ada sinar yang menyebar
Seluruh mawar telah gugur
Seluruh raga telah hancur
Sekumpulan raja penguasa negeri
Bermata hitam, berpangku tangan
Berpalu panjang, memukul siang
Memecah bulan penyinar malam
Mereka itu iblis-iblis nyata
Menggoda, namun memaksa
Mengangkat, namun menjatuhkan
Membantu namun merusak kebersamaan
Artefak negeri ini telah hilang
Tercuri sosok gelapnya siang
Tak ada sisa, semuanya punah
Hilang tanpa jejak dan arah
Kurindu sejuk dari Sang Hijau
Kurindu warna dari Sang Bunga
Kurindu pelukan hangat sang surya
Kurindu beningnya air surga
Raga ini bersujud padaMU Tuhan
Hati merendah semata insan
Berharap perbaikan alam
Menebas para iblis bermata kelam
Watampone, 18/08/2014
Secarik kertas di atas tangan
Bergaris, bertuliskan kesedihan
Sebuah kisah dari alam para insan
Yang bergaul dengan kerusakan
Bagai senyap sesaat melahap jiwa
Kalbu merenung, membangunkan nyawa
Dada sesak tertimbun ribuan mega neraka
Seluruh raga runtuh bercampur tanah
Bumi berguncang…
Langit menggelegar….
Menyeret setiap bola-bola mata
Meremukkan tiap tulang-tulang raga
Tak ada keindahan yang terpancar
Tak ada sinar yang menyebar
Seluruh mawar telah gugur
Seluruh raga telah hancur
Sekumpulan raja penguasa negeri
Bermata hitam, berpangku tangan
Berpalu panjang, memukul siang
Memecah bulan penyinar malam
Mereka itu iblis-iblis nyata
Menggoda, namun memaksa
Mengangkat, namun menjatuhkan
Membantu namun merusak kebersamaan
Artefak negeri ini telah hilang
Tercuri sosok gelapnya siang
Tak ada sisa, semuanya punah
Hilang tanpa jejak dan arah
Kurindu sejuk dari Sang Hijau
Kurindu warna dari Sang Bunga
Kurindu pelukan hangat sang surya
Kurindu beningnya air surga
Raga ini bersujud padaMU Tuhan
Hati merendah semata insan
Berharap perbaikan alam
Menebas para iblis bermata kelam
Watampone, 18/08/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar