Ikut lagi lomba pidato 3 bahasa di sekolah... Alhamdulillah,hasilnya
dapat Juara 2, mengalahkan puluhan siswa dari setiap kelas yang ada di
sekolah kecuali 1 siswa yg menduduki posisi juara 1 ;D hehe
Lhulu An-Nisa
XI MIA- 2
Ia upakalebbi bapak kepala SMAN 4 Watampone
Ia ripakalebbie bapak nennia ibu guru SMAN 4 Watampone
Nennia sibawakku ia ku banggakang’e.
Assalamua’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, sukkuruki mappoji lao ri sese arajanna puang Allahu
Ta’ala na saba pammasena nennia akuasangenna na topada engkasi ri
lalenna iyae we onrongnge. Salawa’ nennia pappasalama tenri allupai
kiringangngi nabita Muhammad SAW. Nabi iyae engkae tiwiki pole ri
onrong petta kape’e lao rionro maccayae.
First of all, let’s thank unto Our God, because of His blessing we can
gather in this good place. I do not forget to say thank you very much
for master/mistress of ceremony for giving me chance to deliver my
speech.
Teman-teman yang saya banggakan
Ada seorang pemuda di sebuah kamar yang sedang duduk termenung di pojok
kamar dengan wajah pucat. Tubuhnya kesakitan dan detak jantungnya
berdebar-debar, keluar dari hidungnya darah, terkadang dia tertawa,
terkadang dia menangis dan berteriak kesakitan.
Ladies and Gentlemen
That is description of a man who falls down into drugs. He laughs when
getting drugs and cries when not getting them. From that ilustration, I
am going to explain my speech under title “Say No To Drugs”
Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pemuda atau remaja mempunyai
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan dan memajukan suatu
bangsa. Mereka adalah harapan ummat yang berjuang untuk Negara demi
mencapai masa depan yang cerah. Mereka juga merupakan harapan umat Islam
yang mengorbankan diri mereka untuk mengaplikasikan ajaran-ajaran Islam
di masa depan.
Oleh karena itu kita menganggap bahwa pemuda mempunyai peranan yang
penting di masa yang akan datang. Akan tetapi sangat disayangkan kita
banyak menyaksikan teman-teman kita dari para remaja yang melanggar
hukum-hukum agama dan norma-norma yang ada serta mengabaikan pendidikan,
pengajaran dan berakhlak buruk.
Hadirin yang saya hormati
Sebagaimana yang kita dapat saksikan di televisi, atau mendengar di
radio atau membaca di koran-koran banyak remaja yang mengkonsumsi
ekstasi, obat bius, obat-obat terlarang dan sebagainya. Sebagaimana kita
saksikan di media bahwa kurang lebih 3 juta remaja yang terjerumus ke
lubang narkotika dan obat-obat terlarang.
Happy brothers and sisters
Now, how is in the next year ? how was in the lat year ? how many young generations did fall down into forbidden drugs ?
It does not happen in our thinking how their future is and how the
future of country is if all generation enjoy over forbidden drugs. So,
how do we can overcome this problem ?
Hadirin yang saya banggakan
Ada 3 cara/metode yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1. Kita mesti menanamkan keimanan dan ketaqwaan dalam diri kita,
terutama terlebih dahulu di dalam lingkungan keluarga, wajib bagi setiap
keluarga atau setiap orang tua untuk menanamkan nilai-nilai keimanan
dan ketaqwaan kepada anak-anak mereka semenjak kecil. Karena orang tua
berperan penting dalam membentuk kepribadian anaknya. Sehingga ketika
dewasa, anak tersebut akan tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan
tidak mudah tergoda oleh narkotika dan obat-obat terlarang.
2. Kita mesti bersatu. Bahwasanya dengan bersatu kita akan dapat
menghindari dan menghapus narkotika dan obat-obat terlarang di Negara
kita ini. Sesuatu yang sulit dan berat akan menjadi mudah dan ringan
apabila bersatu. Apabila masyarakat, parapemimpin, tokoh ulama dan
organisasi-organisasi pemuda bersatu dalam membasmi narkotika dan
obat-obat terlarang. Maka para pengedar dan para bandar narkotika dan
obat-obat terlarang tidak akan berani masuk ke Negara kita ini. Mereka
akan lari dan kita akan aman dari bahaya narkotika dan obat-obat
terlarang.
3. Mari kita bantu teman-teman kita, tetangga kita dan
saudara-saudara kita yang terjatuh ke jurang narkotika dan obat-obat
terlarang. Mari kita ajak mereka dan nasehati mereka supaya kembali
kepada jalan agama dan menyadarkan mereka bahwa kesenangan yang mereka
dapatkan dari narkoba dan obat-obat terlarang tersebut hanyalah
kesenangan yang sesaat.
Dengan tiga cara diatas tadi, semoga Negara kita aman dari bahaya
narkotika dan obat-obat terlarang yang dapat menghancurkan masa depan.
Sebagai kesimpulan, mari kita bersama-sama berpartisipasi untuk
memerangi yang namanya narkoba dan obat-obat terlarang lainnya yang
menjadi salah satu kenakalan remaja. Karena kenakalan remaja menyebabkan
masa depan generasi muda terancam. Selain itu, orang tua memiliki
peranan yang cukup besar terhadap anaknya untuk menjauhkan anaknya dari
narkoba.
Ia ripakalebbi bapak nennia ibu guru
Nennia sibawaku ia ku banggakange
Sikoniro dolo ubiritakki rilaleng pappalebbang bicarakku iyae wettue,
taddampengakka narekko engka adakku tappasala nasaba idi rupa tauwe de
metto nengka natoleppe pole risisinna rigau tappasalae. See you later in
other chance, may Allah blees Us. Auf Wiederzehn.
Wassalamua’alaikum Wr.Wb.
Kamis, 25 Desember 2014
Suara Hati Binatang
Ini cerpen pertama yang aku kirim buat ikut even di sebuah grup FB. Makasih Resky Ramadhani untuk bantuannyya
“Berkat
Sang Kijang”
Disebuah hutan yang tak jauh dari
pinggir kota terdapat beragam jenis hewan. Hewan yang hidup tentram sesuai
rantai makanan alam. Mereka belum pernah menginjakkan kaki mereka ke perumahan
perumahan warga kecuali para semut hitam
yang mencari gula. Karena ada sebuah pepatah dimana ada semut disitu ada gula.
Suatu hari mereka seperti biasanya menuju sebuah sungai
yang jernih untuk minum. Seekor bebek mulai menjulurkan lehernya untuk minum
tiba tiba saja terhenti, bebek itu berteriak sehingga membuat para hewan
disekitar sungai itu ikut kaget dan menghampiri si bebek yang berteriak.
“Bebek, ada apa ini?” tanya ayam.
“Lihat itu ayam, para ikan mati dalam jumlah yang banyak.”
jawab bebek dengan wajah syok. Semua hewan yang tadi menghampiri ikut syok
juga.
“Pantas saja, tadi waktu aku minum airnya tidak se-segar
kemarin.! Ada apa ini?” ucap beruang tiba tiba sambil mengamati sungai.
Semua menggeleng saat ditanya ada apa. Lalu seekor ikan
muncul di permukaan dengan wajah sekarat. “Tolong aku... Aku tak bisa terus
terusan tinggal di dalam sungai ini, tolong aku! Pindahkan aku kesebuah wadah
bersih!”
Mendengar ucapan si ikan semua memandangnya, beruang
memberi intruksi agar burung blikan menolong si ikan agar ditaruh dimulutnya
untuk sementara.
Setelah menaruh si ikan pada mulut blikan, mereka
mengantar ikan menuju sebuah genangan air tak jauh dari sungai. Beruang tanpa
sabar memberi banyak pertanyaan ke ikan.
“Ikan, jelaskan pada kami apa yang terjadi pada sungai?”
tanya beruang.
“Kemarin malam ada rombongan manusia yang membuang limbah
pabrik ke sungai itu. Melihat kedaan malam, kami tidak sempat menyelamatkan
diri kami dan alhasil para ikan beserta keluargaku tewas. Aku sendiri tak tahu
kenapa aku masih hidup.” Jelas si ikan dan menangis.
“Tenanglah ikan..” ayam mulai prihatin.
“Lalu apa yang akan kita lakukan? Masa kita tinggal diam!” ketus ular.
“Emang kita bisa apa? Kita kan hanya hewan mana mungkin
mereka akan mengerti...” kata semut.
“Betul itu semut! Kalo kita melawan mereka akan membantai
kita dan akan memperburuk suasana!” tambah kambing.
Beruang menggeleng dan berkata, “Aku juga gak tau harus
apa! Tapi kalo kita tidak berbuat sesuatu maka kita akan mati.”
“Kalau begini, kita harus pindah!” Ayam.
“Kita tidak bisa pindah! Jarak hutan kita masih jauh
dengan hutan yang di pedalaman itu. Itu hanya membuag waktu dan tenaga kita.”
Beruang.
“Lalu?” tanya Domba.
Mereka semua terdiam dan memikirkan
apa yang akan mereka lakukan untuk mengatasi masalah ini. Tiba tiba saja otak ular
berfungsi sepenuhnya, “bagaimana jika kita meminta bantuan kepada singa?”
ujarnya dengan mimik wajah serius.
“Jangan, kamu pikir dia akan membantu? Malah dia akan
memangsa kita!” lerai beruang.
******
Suasana panas membuat kijang tak
dapat tidur siang ia baru kali ini merasakan panas keringatnya agak bercucuran.
Ia berhenti untuk berteduh dibawah pohon yang rindang kemudian mengambil
posisi, ia sudah memulai menutup matanya secara perlahan kemudian tertidur.
Sudah dirasa memasuki alam lain
dimana terdapat buah buah yang lezat, lalu menggigit satu buah. Sayang ia
terbangun sebuah suara keras membangunkannya. Dengan cepat ia mencari sumber
suara itu.
“Ada apa ini?” tanya kijang tiba tiba.
“Sungai sudah tercemar!” jawab beruang.
“Kenapa?” timpal kijang lagi.
Beruang menceritakan semuanya,
tampak kijang mengangguk dan mengerti dengan keadaan tersebut. Sebuah bola
lampu kuning muncul di atas kepalanya, ia sudah tahu apa yang ingin ia lakukan.
Kijang memberikan intruksi kepada para hewan agar berkumpul semua dan memberi
tahukan untuk bekerja sama membersihkan sungai dan merusak pabrik
baru itu. Serta melerai penebangan hutan dengan menyuruh para ular menepaki
setiap pohon pohon besar jika saja para penebang datang untuk menebang satu
persatu pohon di hutan. Para kancil yang memiliki akal cerdik tak mau
ketinggalan,mereka telah menyiapkan berbagai jebakan disaat para pemburu
melewati jalur yang telah mereka buat. Buaya yang telah siap di sungai juga
memiliki rencana untuk menyerka semua yang bercermin pada air sungai jernihnya.
Semua memiliki bagian masing-masing untuk memberi pembalasan para manusia
perusak hutan.
“Apa
semua telah memiliki bagian ? apa semua telah siap ?” tanya kijang
“Kami
telah memiliki berbagai jebakan untuk mereka,agar mereka tak melanjutkan
perjalanannya untuk masuk ke hutan”jawab kancil
“lalu,
ketika mereka belum jera, kami akan melilit tubuh kami di batang pohon dan
mengirimkan bisa kamikepada mereka disaat mereka melalui kami”jawab ular
“kami
siap menyerka mereka disaat mereka hendak minum atau hanya sekedar melihat
bayangan mereka dari atas air” jawab buaya
“kalau
begitu,mari bergegas. Besok pagi semua berkumpul di tempat ini” arahan dari
kijang kepada binatang yang lainnya.
Semua
kembali ke rumah masing-masing. Mereka semakin bersemangat untuk melawan mereka
yang telah mencemari air sungai hingga membuat sahabat-sahabt mereka menjadi
bangkai ditanah mereka sendiri.
******
Pagi buta,para binatang telah
bersiap untuk berperang dengan para manusia rakus dan kejam. Mereka berkumpul
di tempat yang telah ditentukan kemarin oleh Si Kijang. Kemudian, mereka
mengatur strategi ulang kembali agar pada saat penyerangan tak ada hal yang
salah.
“Apa
semua sudah siap ?” tanya Kijang
“Tentu
saja kami telah siap. Bukankah kita harus melawan merka yang merusak hutan
tempat tinggal kita bahkan mereka telah membunuh kawan-kawan kita.”jawab Kancil
“Kalau
begitu, semua ambil posisi masing-masing dan bersiap-siap bertempur dengan para
manusia itu”kata Kijang pada binatang yang lainnya.
Semua
telah ada pada posisi masing-masing dan kemudian semut berada di luar hutan.
Langkah kaki manusia telah terdengar oleh semut,mereka kemudian mengirimkan
isyarat kepada Kijang. Kijang kemudian memberi isyarat pada para kancil untuk
bersiap membuka jebakan mereka. Manusia-manusia itu terjatuh dalam jebakan
kancil,namun sayang mereka tetap maju. Mereka tak gentar dengan jebakan dari
kancil, hingga mereka melewati ular yang sedang berlilit di ranting pohon.
Hembusan angin seperti bisa ular yang mematikan,tapi sayang manusia itu tetap berjalan bahkan mereka membuat ular
kabur dengan senjata mereka. Manusia yang kemudian merasa kehabisan tenaga dan
membutuhkan air,menemukan sungai yang jernih,kemudian mereka meminum air sungai
tersebut hingga mereka berfikir untuk meracuni ikan-ikan yang ada di sungai
tersebut. Saat salah satu dari mereka minum air, buaya muncul dari permukaan
hingga mengejutkan manusia tersebut. Ketua dari kelompok manusia tersebut
memanahkan anak panah ke arah buaya, dan buaya merasa kesakitan hingga meninggalkan
manusia-manusia tersebut. Karena melihat jebakan dari buaya gagal,maka kijang
keluar dari tempat pengawasan dan kemudian mengalihkan pandangan manusia
tersebut dari ikan-ikan di sungai jernih tanpa limbah tersebut.
“Lihatlah,
ada kijang yang besar. Jika kita mampu membunuhnya,maka kita bisa makan daging
kijang yang besar dan kemudian kita bisa menjual tanduknya yang kokoh itu” kata
ketua kelompok manusia tersebut.
Manusia-manusia
itu mengejar kijang dengan tenaga yang sekuat-kuatnya. Para binatang tak
tinggal diam,mereka membuat jebakan untuk manusia tersebut. Kemudian, singa
datang dan singa ingin membantu kijang. Singa mencari kijang sementara
buaya,beruang,anjing,ayam dan binatang yang lain membuat jebakan baru. Singa
menemukan kijang bersama 4 manusia di jalan yang buntu. Kijang terjebak. Namun,
kijang tak henti di tempat itu, ia melihat singa dan memberikan singat tanda
untuk menerka manusia tersebut dari belakang. Singa menggigit bokong manusia
tersebut hingga manusia itu menjerit kesakitan namun, manusia itu menembak
singa dan membuat singa pingsan. Kijang kemudian lari dan menyundul manusia
tersebut dengan kencang, kijang juga membuang senjata manusia licik tersebut
dan bahkan anak panah manusia itu dipatahkan dengan gigih oleh kijang. Tanpa
rasa takut, kijang menendang dan terus menyundul manusia yang tak tahu hak
asasi hewan yang juga memiliki hak untuk hidup. Lalu, mereka lari meninggalkan
kijang. Di tengah hutan,mereka terjebak leh perangkat jebakan multi oleh para
binatang lainnya, jaring mereka buat untuk kancil kemudian menjebak mereka para
manusia licik. Singa terbangun setelah di siram air oleh gajah. Semua hewan
berkumpul dan manusia tersebut lari dan tak kembali lagi ke hutan.
“Hari
ini kita berhasil membuat mereka lari dari hutan,ini semua berkat Kijang” kata
beruang pada semua binatang
“Tidak.
Ini adalah kerja kita dan juga niat dari kita semua.” Bantah kijang
“Kalau
begitu, ini adalah berkat Kijang yang dibantu oleh kita semua” pernyataan dari
beruang
“Haha,iyaiya
beruang aku setuju denganmu. Sekarang mari kita merayakan kemenangan kita.
Semua telah beres,air sungai yang tercemar kini telah bersih dan ikan-ikan bisa
menari kembali” ucap ayam
Semua
menyatu dalam irama musik alami yang diciptakan dari para hewan yang ada.
Mereka menari dan bergembira atas kemenangan dari kijang. Berkat kijang kini
manusia tak akan berani kembali ke hutan untuk menebang pohon dan mencemari air
sungai.
Untuk Bidadari Surga
Puisi ini sebenarnya pengen aku bacain didepan mama, cuman malu ah sama mama. nanti di tawain atau apalah. haha, but Love You Mom <3
Untuk Bidadari Surga
Engkau
bukanlah makhluk sempurna
Engkau
tak lahir dari cahaya
Engkau
tak hidup di khayangan
Engkau
hadir di hidup ku
Senandung
lagu kau dendangkan
Untuk
benih cinta yang baru
Dari
bidadari bumi
Yang
hidup di bumi
Tanah
ini menjadi saksi
Atas
nama cinta dan kasih
Dari
seorang bidadari yang baik hati
Yang
mengajarkan benih cinta yang berarti
Engkau
hadir di bumi ini
Atas
nama Tuhan untuk benih baru
Engkau
lahir dari gumpalan darah
Atas
izin dari yang Kuasa
Tercipta
untuk benih cinta
Hadir
untuk kasih dan sayang
Mendendang
untuk nyanyian
Disenandungkan
oleh sang bidadari
Pujian
dan balas kasih tak melebihi pengorbananmu
Tak
terkira jasamu
Menjaga
dan merawat benih baru
Untuk
masa depan sang benih
Untuk
bidadari surga
Yang
telah berkorban
Yang
telah bersusah payah
Yang
menjadi penyelamat
Engkau
tak lahir dari cahaya
Tapi
engkau hidup bagaikan cahaya
Cahaya
hidup untuk sang benih baru
Untukmu
bidadari Surga
Watampone,
21/12/2014
20.55
WITA
Denting Piano
Denting Piano
Tibalah
waktunya
Disaat
denting telah berbunyi
Kala waktu
ku telah habis
Untuk
menikmati indahnya senyummu
Di taman
mentari ini
Telah
terlukiskan beribu cerita
Cinta dan
duka yang pernah ada
Antara aku
dan dirimu
Denting
piano
Berdenting ditengah
malam keheningan
Denting
piano
Terdentingkan
dari pelantunnya
Denting
Berdenting
Terdenting
Mendentingkan
Ini adalah
denting piano
Dari diri
daku untuk cinta
Yang pernah
ada dan terus ada
Hanya untuk
dirimu
Dekat Dengan Bintang
Dekat Dengan Bintang
Sabtu malam, Dinda dan Sari berangkat
bersama menuju lapangan basket. Ribuan bintang di langit biru dan angin malam
menambah keyakinan mereka bahwa hari telah larut. Dengan hati-hati kendaraan
beroda dua itu terparkir dengan rapi di antara yang sejenis dengannya. Kemudian
mereka menunggu sosok yang sedari tadi mengaku bahwa menunggu mereka. Hentakan
kaki yang keras, membalikkan badan mereka dan melihat sosok lelaki yang berdiri
di belakang mereka. Sari yang terkejut mengikuti sosok itu dan Dinda mengekor
di belakang Sari.
Teriakan para suporter memecah keheningan
malam. Hijab yang terurai ditatap oleh mereka yang sedang menunggu pertandingan
di mulai.
“Hai, ternyata kamu datang juga Dinda” ucap
teman sekelas Dinda
“iyah, ini adalah malam pertama aku keluar
dari rumah hanya untuk nonton pertandingan seperti ini” jawab Dinda
Dinda duduk bersebelahan dengan teman-teman
kelasnya dan Sari duduk bersampingan dengan sosok laki-laki tadi. Namanya Faiz.
Ia adalah teman laki-laki yang dekat dengan Sari sejak sekitar dua tahun
belakang ini.
10 menit kehadiran mereka, pertandingan
besar itu di mulai. Pemain di panggil oleh host yang semangat memulai
pertandingan itu. Satu per satu teman perwakilan sekolah mereka keluar dari
persegi panjang yang dilapisi oleh kain putih yang akan mengeluarkan mereka
dari kain itu. Seperti kotak sulap pak Deddy Corbuzier.
Pemain yang berlarian di lapangan sambil
menyodorkan tangan mereka ke arah penonton membuat fans mereka histeris.
Pengibaran bendera kebangsaan dan kemudian dance modern. Runtutan kejadian
itulah yang menambah kepercayaan Dinda dan Sari bahwa hari telah sangat larut.
“kembali saja di rumah mu” ucapan gadis
yang lebih muda dari Dinda dan Sari yang sedang bercakap dengan “teman
lelakinya”
Dinda mengangkat kepalanya dan melihat
dengan saksama siapa dia dan dengan siapa gadis belia itu berbicara. Kemudian
yang ia lihat adalah pacar dari orang yang ia kagumi. Betapa terkejutnya
dirinya. Hingga ia ingin meneteskan air mata. Ia menyaksikan kronologi yang begitu
menyakitkan, disaat ia mengagumi dan kemudian orang yang ia kagumi adalah milik
gadis itu.
Tangan anak laki-laki itu bergerak ke
belakang punggung gadis belia dan mengisyaratkan untuk pergi dari hadapan
Dinda.
“Mari pulang Sari, nampaknya hari telah sangat
larut, bukan kah ayah mu hanya mengizinkanmu hingga pukul 08.30 malam ? ayo
lah, aku telah lelah” ucap Dinda kepada Sari
“Iya Dinda. Mari kita pulang, ini memang
telah larut malam. Faiz, aku ingin pulang, tolong temani aku hingga ke motor
ku” kata Sari dan kami berjalan melewati pertandingan yang masih segar.
Kemudian Dinda dan Sari meninggalkan
lapangan basket dan kembali ke rumah. Dengan perasaan mereka yang berbeda.
Dimana Dinda pulang dengan rasa kecewa dan Sari dengan rasa senang.
---
Langganan:
Postingan (Atom)