Selasa, 13 Oktober 2015

STRUKTUR TEKS SEJARAH

Nama  : Lhulu An-Nisa
Kelas   : XII MIPA 2
NIS     : 6886


Mengidentifikasi Struktur Teks Sejarah “Taman Siswa”

No.
Struktur
Kalimat
1.
Orientasi
Sekolah Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 dan merupakan bentuk perjuangan dalam bidang kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang beracuan pada pendidikan untuk mencapai cita-citanya. Tujuan didirikannya taman siswa ini adalah bukan semata-mata hanya untuk pendidikan tapi mewujudkan manusia yang merdeka lahir dan batin. Merdeka lahir yang dimaksud disini adalah bebas dari penjajahan baik secara fisik, ekonomi, politik dsb. Sedangkan kemerdekaan batin artinya berkemampuan untuk mengendalikan suatu keadaan.
Pendiri taman siswa adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dan lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara .
2.
Urutan Peristiwa Sejarah
Pada waktu itu, beliau bertekad untuk berjuang bagi bangsa indonesia dengan mendidik para pemudanya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, merdeka lahir batin, luhur budi pekertinya serta cerdas dan dibekali ketrampilan. Dan tujuan adanya taman siswa sejalan dengan pendidikan nasional indonesia.
Karena tidakpuasan Ki Hajar Dewantara dengan sistem pendidikan yang diajarkan oleh pemerintah kolonial pada waktu itu maka ide untuk memajukan pendidikan untuk rakyat Indonesia muncul. Pemerintah kolonial sangatlah tidak memberikan fasilitas yang baik dan memadai dalam hal mendidik terutama bagi daerah jajahannya. Karena kemajuan dan kesejahteraan suatu negara tidak luput dari peran rakyatnya yang cerdas. 
Ki Hajar Dewantara berusaha melawan pemerintah kolonial dari politik pengajarannya, dan beliau mengesampingkan revolusioner pada saat itu. Perlawanan seperti ini disebut nasionalisme atau paham kebangsaan menuju kemerdekaan. Dalam pelaksanaanya taman siswa ini mengikuti garis besar kebudayaan nasional dan mendidik para pemudanya untuk memiliki jiwa kebangsaan.
Dalam sistem pendidikan taman siswa menerapkan sistem among, yaitu bersifat kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Para pendidiknya harus bersedia meluangkan waktu selama 24 jam penuh tiap harinya selayaknya orang tua yang mendidik anak-anak mereka. Untuk itu, berdasarkan cara diberlakukannya maka sistem pengajaran semacam ini disebut sistem Tut Wuri Handayani yang berorientasi pada anak didik. Jadi, dalam sistem ini lebih mengarah pada bakat atau kemampuan anak dalam bidang apa saja yang positif bukan tergantung pada kemampuan pendidik. Tetapi, apabila kemampuan dan keinginan anak melenceng ke hal yang salah dan negatif maka, pendidik berkewajiban untuk meluruskan mereka kearah yang benar dan positif.
Untuk menyempurnakan sistem ini, taman siswa bekerjasama dengan tiga pusat pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan perguruan dan lingkungan masyarakat. Dan pusat pendidikan antara yang satu dan yang lainya haruslah berkoodinasi sehingga saling menyempurnakan antara satu dan yang lainnya. Sistem pendidikan semacam ini disebut sistem pendidikan trisentra pendidikan atau sistem tripusat pendidikan.
3.
Reorientasi
Ciri-ciri pendidikan taman siswa adalah pancadarma, yaitu kodrat alam biasa disebut sunatulloh, kebudayaan (ini menerapkan teori trikon), kemerdekaan (sangat bergantung pada potensi dan minat masing-masing individu atau kelompok), kebangsaan(walaupun berbeda-beda suku tapi harus satu), dan yang terakhir adalah kemanusiaan yang memperhatikan martabat setiap orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar