Nama :
Lhulu An-Nisa
Kelas :
XII MIPA 2
NIS :
6886
Mengidentifikasi Struktur Teks Sejarah “Taman
Siswa”
No.
|
Struktur
|
Kalimat
|
1.
|
Orientasi
|
Sekolah Taman Siswa didirikan
pada tanggal 3 Juli 1922 dan merupakan bentuk perjuangan dalam bidang
kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang beracuan pada pendidikan untuk
mencapai cita-citanya. Tujuan didirikannya taman siswa ini adalah bukan
semata-mata hanya untuk pendidikan tapi mewujudkan manusia yang merdeka lahir
dan batin. Merdeka lahir yang dimaksud disini adalah bebas dari penjajahan
baik secara fisik, ekonomi, politik dsb. Sedangkan kemerdekaan batin artinya
berkemampuan untuk mengendalikan suatu keadaan.
Pendiri taman siswa adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dan lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara . |
2.
|
Urutan
Peristiwa Sejarah
|
Pada waktu itu, beliau
bertekad untuk berjuang bagi bangsa indonesia dengan mendidik para pemudanya
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
merdeka lahir batin, luhur budi pekertinya serta cerdas dan dibekali
ketrampilan. Dan tujuan adanya taman siswa sejalan dengan pendidikan nasional
indonesia.
Karena tidakpuasan Ki Hajar
Dewantara dengan sistem pendidikan yang diajarkan oleh pemerintah kolonial
pada waktu itu maka ide untuk memajukan pendidikan untuk rakyat Indonesia
muncul. Pemerintah kolonial sangatlah tidak memberikan fasilitas yang baik
dan memadai dalam hal mendidik terutama bagi daerah jajahannya. Karena
kemajuan dan kesejahteraan suatu negara tidak luput dari peran rakyatnya yang
cerdas.
Ki Hajar Dewantara berusaha melawan pemerintah kolonial dari politik pengajarannya, dan beliau mengesampingkan revolusioner pada saat itu. Perlawanan seperti ini disebut nasionalisme atau paham kebangsaan menuju kemerdekaan. Dalam pelaksanaanya taman siswa ini mengikuti garis besar kebudayaan nasional dan mendidik para pemudanya untuk memiliki jiwa kebangsaan.
Dalam sistem pendidikan taman
siswa menerapkan sistem among, yaitu bersifat kekeluargaan dan bersendikan
kodrat alam dan kemerdekaan. Para pendidiknya harus bersedia meluangkan waktu
selama 24 jam penuh tiap harinya selayaknya orang tua yang mendidik anak-anak
mereka. Untuk itu, berdasarkan cara diberlakukannya maka sistem pengajaran
semacam ini disebut sistem Tut Wuri Handayani yang berorientasi pada anak
didik. Jadi, dalam sistem ini lebih mengarah pada bakat atau kemampuan anak
dalam bidang apa saja yang positif bukan tergantung pada kemampuan pendidik.
Tetapi, apabila kemampuan dan keinginan anak melenceng ke hal yang salah dan
negatif maka, pendidik berkewajiban untuk meluruskan mereka kearah yang benar
dan positif.
Untuk menyempurnakan sistem
ini, taman siswa bekerjasama dengan tiga pusat pendidikan yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan perguruan dan lingkungan masyarakat. Dan pusat pendidikan
antara yang satu dan yang lainya haruslah berkoodinasi sehingga saling
menyempurnakan antara satu dan yang lainnya. Sistem pendidikan semacam ini
disebut sistem pendidikan trisentra pendidikan atau sistem tripusat
pendidikan.
|
3.
|
Reorientasi
|
Ciri-ciri pendidikan taman
siswa adalah pancadarma, yaitu kodrat alam biasa disebut sunatulloh,
kebudayaan (ini menerapkan teori trikon), kemerdekaan (sangat bergantung pada
potensi dan minat masing-masing individu atau kelompok), kebangsaan(walaupun
berbeda-beda suku tapi harus satu), dan yang terakhir adalah kemanusiaan yang
memperhatikan martabat setiap orang.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar