Kamis, 21 Agustus 2014

Hanya Sepenggal Kalimat

Apa ku telah jauh dari-Nya ?

Mentari pagi yang tak bersinar
Bulan yang tak benderang dimalam hari
Hati yang tak bisa bicara dengan keadaan ini
Sebuah pengakuan yang tak bisa ku lukiskan

Di malam ini, dibawah sinar bintang yang ada
Aku bersemayam dalam ketakutanku
Ketakutan yang lama ku pendam
Dan kini ku sadari semua itu

Semakin banyak rintangan hidup yang ku hadapi
Aku bagaikan kapal yang terombang ambing di tengah lautan
Aku seorang pelaut yang tak tahu harus menelusuri kemana arah angin

Tuhan Maha Adil
Ia beri aku akal
Ia tambahkan aku ilmu
Ia limpahkan kasih sayangnya
Hingga ku lupa tentang keikhlasan

Aku menjajaki hari hari
Tanpa tujuan yang tak menentu
Berharap akan hidup yang sempurna
Mnyempurnakan segala kekuranganku

Namun, aku tak sanggup
Aku tak bisa hidup di antara kegelisahan
Dan aku tersadarkan
Dibawah langit biru

Aku merasa,
Bahwa kini aku menjauh
Aku telah lupa siapa diriku
Aku telah lukai batin ku
Aku kini bagaikan sampah jalang
Terbuang dan membusuk

Setiap keheningan tak kutemui usainya
Setiap jejakan kaki tak ku temui siapa pemiliknya
Tapi aku menemukan tempat kembaliku
Yah, Tuhan...
Aku mencarinya

Aku telah menjauh darinya
Karena ulahku sendiri
Aku telah tergiur dengan dunia
Yang membutakan ku tentang nikmatnya hidup
Hidup sederhana yang penuh syukur
Bukan penuh kufur

Daunan yang gugur menyadarkanku
Bahwa waktu ku di dunia tak lama
Aku hanya menghabiskan waktu dengan percuma
Aku tak bisa sadar

Namun kini,sungguh ku mencari-Nya
Mencari Tuhanku.
Yang telah ku jauhii
Aku menyesal, aku telah hina di hadapannya
Aku ingin kembali
Kembali di dekapannya...

Warta Bumi Hari Ini

Puisi ini adalah sebuah karya dari seorang anak lelaki yang berbakat, memiliki keinginan untuk menjejaki dunia sastra. dan saya suka dengan karya nya. Sukses untukmu, Andi Aswan :)

Warta Bumi Hari Ini

Oleh : Andi Aswan

Secarik kertas di atas tangan
Bergaris, bertuliskan kesedihan
Sebuah kisah dari alam para insan
Yang bergaul dengan kerusakan

Bagai senyap sesaat melahap jiwa
Kalbu merenung, membangunkan nyawa
Dada sesak tertimbun ribuan mega neraka
Seluruh raga runtuh bercampur tanah

Bumi berguncang…
Langit menggelegar….
Menyeret setiap bola-bola mata
Meremukkan tiap tulang-tulang raga

Tak ada keindahan yang terpancar
Tak ada sinar yang menyebar
Seluruh mawar telah gugur
Seluruh raga telah hancur


Sekumpulan raja penguasa negeri
Bermata hitam, berpangku tangan
Berpalu panjang, memukul siang
Memecah bulan penyinar malam

Mereka itu iblis-iblis nyata
Menggoda, namun memaksa
Mengangkat, namun menjatuhkan
Membantu namun merusak kebersamaan

Artefak negeri ini telah hilang
Tercuri sosok gelapnya siang
Tak ada sisa, semuanya punah
Hilang tanpa jejak dan arah

Kurindu sejuk dari Sang Hijau
Kurindu warna dari Sang Bunga
Kurindu pelukan hangat sang surya
Kurindu beningnya air surga

Raga ini bersujud padaMU Tuhan
Hati merendah semata insan
Berharap perbaikan alam
Menebas para iblis bermata kelam



Watampone, 18/08/2014

Selasa, 19 Agustus 2014

Senja

Kabut malam menghiasi dinding kamarku
Berharap akan hadir seekor kupu-kupu
Besar harapanku untuk itu
Tatkala semilir angin menyerpaku

Aku berdiri disini
Menunggu hal yang tak pasti
Sebuah kemungkinan yang tak berarti
Tapi tetap ku tunggui

Bila saja seekor itu datang
Ku akan bergenggaman menari ke angkasa

Senjaa....
Aku kini mulai rabun
Tak bisa ku tunggu kemungkinan
Aku malu untuk mengandaikan
sebuah hal yang sepantasnya diabaikan


~ Cinta memang tak selamanya memiliki. Cinta hadir di saat kita inginkan. Banyak Cinta yang buta karena sebuah tipu dayaan. Bila Cinta tak menyakiti, itulah namanya sebuah ketulusan dan kasih sayang...

Sabtu, 16 Agustus 2014

HUT REPUBLIK INDONESIA KE-69

Selamat hari jadi untuk negara, tanah kelahiran dan bangsaku. sudah 69 bebas dari negara jajahan, tapi hingga kini masih saja rakyat tak bebas. banyak pelanggaran HAM yang membuat rakyat menjerit kesakitan di luar istana kepresidenan. entah apa yang dilakukan oleh pegawai/pejabat negara. jika mereka hanya ingin makan uang rakyat, sebaiknya mereka mundur dari jabatannya.
tahun ke-69 tidak menjadikan Indonesia semakin lemah dan ketinggalan dengan kemajuan. tahun ini setidak nya, banyak hal yang dilakukan. untuk rakyat, dari rakyat dan oleh rakyat.
bebas. ia, ingin sekali mendengar se NUSANTARA mengaatakan dengan riang gembiran bahwa mereka bebas. bebas dari semua pelanggaran HAM, bebas dari pejabat yang korupsi, bebas dari semua bencana yang terjadi karena ulah manusia. hendaknya sadar dan bangkit untuk negera sndiri! #HUTREPUBLIKINDONESIA69 Merdekaaaaaaa........

Jumat, 15 Agustus 2014

Libur Lebaran Part 4

Sekarang waktunya kakak kembali ke tenggara.. bgitu cepat kurasa. Namun apadaya. Aku tak bisa menghalanginya untuk kembali mencari nafkah bersama keluarga kecilnya. Hingga malam disaat ia akan berangkat,kami bersalaman. Dan kotak persegi beroda empat itu melaju. Melaju bersama rasa kesedihan karena berpisah.

Mentai hari ini menunjukka bahwa tak lama lagi kakak abang kami akan berangkat ke asramanya. Sungguh. Aku sesih aku menagis dibawah langit biru
Aku masih ingin berkmpul leboh lama lagi dengan mreka. Bercanda gurau dan bersamasama ...
Tuhanku. Beri kami kesempatan untuk bertemu kembali:)

Libur lebaran part 3

Hanya semalam sehari kami bersama dirumah kakek. Melihat wajah nya yang sepertj bkan sodara sepupu mbuat ku twrpukau. Hingga ia kembali ke kotanya.. hingga aku kehilangab  lagi. Tak mungkin kami bersatu bukan sebagai kakak adan adik. Krn adat dan agama melarang itu...

Malam itu aku dan kluarga yang masih dirmh kakek brangkat ke rmh kakak ipar. Kamj mnikmati bola daging yang enak. Dan kami mejikmati mentari yang terbenanm itu. Rembulan yang bersinar lebih terang membuat kami harus meninggalkan kampung hijau. Kembali ke kota...


Sabtu, 09 Agustus 2014

Libur Lebaran Part 2

Hari keduaa...
Kami bersiap untuk ke kampung. Agenda hari ini adalah ziarah makam keluarga. Kami bergegas disaat raja siang asyik membakar kulit kami. Kami mengendarai sebuah baja beroda empat. Lelah yang kami rasakan seakan tak mengurangi momen kebersamaan kami. Kami bahagia bersama dan menari diatas kebahagian kami. Begitu beesyukurnya kami karena kami bisa berkumpul di saat seperti ini.
Dimakam,isak tangis tercuak. Kami mengingat kenangan bersama orang-orang yang kami sayangi. Terimalah mwreka Yaa Rabb...
Hingga fajar terbenam kami kembali di pondok kecil milik kakek. Disana kami bercanda gurau dan melepas kepenakan yang ada. Hingga kami tertidur lelapp....4

Libur Lebaran:))

Allahuakbarallahuakbarallahuakbar laailaahaillallahhuallahhuakbarr....
Gema takbir dimalam itu menundukkan ku dibawah sinar rembulan. Sinar pancaran malam akhir ramadhan. Ditengah malam itu...
Kakak dan keluarganya yang tinggal di kolaka kembali ke bone. Hati ku bertambah senang dan riang. Tak bisa kupungkiri hal itu.

Hari pertamaa...
Mentari syawal telah terbit. Kami bergegas menuju masjid dekat rumah. Kami berjalan bersama. Aku,mama,sepupu,tante,dan 3 saudara perempuanku serta 4 ponakan prempuanku menginjakkan kaki di rumahTuhan. Kaki bwrsujud dihadapan-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya. Selepas khotbah Id, kamera menari-nari di tangan kami bersama dengan gaya kami. Hari itu Tuhan begitu baik. Mengumpulkanku bersama keluarga kecilku. Aku bahagiaa dan kami menikmati momen kebahagian di hari raya idul Fitri:')

#bersambung