Jumat, 13 Juni 2014

Bulan Bulan Sya'ban



Aku berada di bawah sinar bulan yang begitu terang. Di setiap pinggiran bulat bulan itu terdapat warna kemerahan yang begitu indah, mala mini, tak ada bintang yang menemani bulan, hingga aku bisa menikmati keindahaan dari sang Bulan. Subhanallah,Allahu Akbar. Begitu besar penciptaan Allah, semua yang ada dilangit dan dibumi merupakan ciptaan yang begitu bermanfaat untuk makhluk lainnya. Bulan itu adalah bulan dari malam ke- 16 Sya’ban 1435 H. Bulan itu begitu indah, begitu elok, begitu cantik, saat mata memandang, terfikirkan di benakku untuk meraih dan memeluk bulan itu. Memang sangat jauh, namun khayalanku tak lebih jauh dari jarak bulan dengan bumi ini. Langit kelam yang menjadi latar dari bulan ini menambah nilai estetika alam.
Semakin kecil, bulan itu semakin kecil dalam pandanganku, aku masih ingin menatapnya lebih lama lagi. Aku ingin menatapnya sambil memikirkan bahwa aku berada dekat dengan bulan itu. Aku ingin berlari di sekitar bulan itu, aku ingin menginjak dasar permukaan dari bulan itu. Bulan bulan Sya’ban, indah iyah sangat indah ku pandang. Terimakasih Ya Allah, engkau telah mengizinkan ku untuk  bisa melihat bulan yang indah iini, terimakasih ya Allah karena Engkau telah menciptakan perkakas langit yang menerangi jalan di dataran bumi ini, terimakasih atas segala nikmat karunia yang engkau berikan kepada kami. Maafkan kami yang sering lupa untuk bersyukur kepada-Mu. Maha Suci Allah dengan segala ciptaannya .

Rabu, 11 Juni 2014

Bismillah



Karena aku ingin seperti mereka, tumbuh dan kembang ke arah yang lebih dewasa. Sulit, jujur saja sulit bagiku untuk menjadi gadis dewasa. Aku sebenarnya bosan menjadi anak-anak, usiaku yang semakin tua tidak sesuai dengan perilakuku yang kekanakkan. Hal ini kadang membuat beberapa temanku menjadi khawatir dengan diriku. Bahkan disaat era global yang semakin modern, aku tetap seperti ini, seperti anak-anak. Sungguh, hal ini membuatku jenuh.
Akau selalu ingin sperti mereka, berfikir panjang mengenai setiap dampak dari apa yang akan ku lakukan, hm, aku kini mulai cuek dengan beberapa hal dan dengan beberapa orang, tapi hal ini membuatku semakin sepi. Seakan ada yang hilang dari hidupku.
Dengan izin Allah SWT., aku ingin berubah menjadi sosok gadis yangdewasa,gadis yang sukses berkarir dan bisa jadi anak serta teman yang baik .

UKK TAHUN 2013/2014 BERLALU DI SMAN.4 WATAMPONE



Telah berlalu. UKK yang berlangsung selama 5 hari telah kami lalui. Suka dukaaaa kami jalani, untukku, UKK adalah sebuah ujian sebelum kita bisa pantas untuk naik ke kelas yang lebih tinggi lagi. Selama UKK aku jarang menoleh kebelakang jika hanya untuk mencari contekan. Yah, walaupun nilaiku tak seperfect yang ku inginkan, tapi aku cukup puas dengan apa yang telah aku lakukan, kerja soal ujian sendiri itu punya karakteristik tersendiri. Bukannya sok bijak, tapi sejujurnya aku takut untuk melihat catatan kecil bahkan melihat buku untuk mencari jawaban dari setiap nomor yang telah di lampirkan. Uhhh, hingga hari terakhir,hari ini. Aku merasa deg-degan. Jika ada soal yang tak ku kuasaai aku hanya bisa berdoa agar jawabanku bisa nyambung dengan soalnya :D Hahah, memang sih sangat kecil kemungkinannya, tapi daripada akunya bablek kanan kiri, mending aku tulis apa yang aku tahu, jika memang hasilnya lumayan yah mau diapakan lagi ? itu adalah usahaku, yang harus ku hargai, untuk kedepan… serius belajar sepertinya lebih lebih dan lebihhh penting lagi. Aku tak mau jika aku menjadi makhluk TUHAN yang seperti TONG KOSONG NYARING BUNYINYA !
Setiap ulangan atau ujian aku tak ingin seperti beberapa orang yang membuat catatan kecil bahkan melihat jawaban dari buku, yah jika memang akhir pengumuman pnentuan nilai mereka bisa lebih dari aku, aku taka pa, aku hanya khawatir dengan mereka yang masih menerapkan budaya buruk seperti itu ketika ujian berlangsung. Menurutku itu benar2 tindakan yang harus segera di musnahkan jika tidak, generasi selanjutnya akan melakukan hal yang sama. Bagaimana jika negeri ini penuh dengan generasi yang siap untuk korupsi ? mungkin negeri ini akan menjadi negeri sampah. Aku ingin sukses, tapi tidak dengan cara yang curang.
Kesuksesan ku kedepan adalah buah dari segala usaha ku, doa dari kedua ortu, doa dari kakak2 ku, doa darikeluarga dan juga orang2 yang sayang dan peduli denganku, tanpa mereka pun aku takkan seperti ini. Tapi alangkah baiknya jika semua orang bukan saja aku menerapkan prinsip seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk J Insya Allah, aku akan tetap ISTIQAMAH pada jalan-Nya untuk mencapai kesuksesan di dunia dan di akhirat J